Kisah ratapan gadis kecil yang ditinggal oleh ayahnya


Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillahirrohmanirohim.

   Pada suatu pagi syeh Hasan Al-Basri duduk di dekat pintu rumahnya. Tiba-tiba lewatlah iringan orang-orang yang mengusung jenazah. Lalu beliau ikut mengantar jenazah itu dan melihat ada gadis kecil yang berjalan di bawah keranda sambil menangis dan mengacak-acak rambutnya ia berkata "Ayah, sungguh aku tidak pernah mengalami hari seperti hari ini"



   Mendengar itu Hasan Al-Basri berkata "Nak, bukan hanya engkau yang mengalami ini nak, ayahmu sekarang juga mengalami hari yang tak pernah ia lalui dalam hidupnya"

   Setelah beliau mensolati jenazah ayah gadis kecil itu beliau lalu pulang kerumah. Keesokan harinya, beliau kembali duduk di depan rumah dan melihat gadis kecil itu pergi ke kuburan ayahnya sambil menangis.

   Beliau lalu berkata "Mungkin dengan melihat gadis kecil itu akau bisa mendapatkan sebuah hikmah yang bisa bermanfaat buatku" kemudian beliau mengikuti gadis kecil itu.

   Sesampainya di kuburan, beliau bersembunyi dari gadis kecil itu, dan beliau melihat gadis kecil itu memeluk pusara ayahnya dan meletakkan pipinya ketanah kuburan sembari berkata

"AYAH.......!!!!!! bagimana tadi malam engkau bisa tidur dalam kegelapan alam kubur tanpa adanya lentera dan tak ada seorangpun yang menemani.....????"

"AYAH...!!!! Kemarin malam aku masih sempat menyalakan lentera untukmu. Lantas siapakah tadi malam yang menyalakan lentera untukmu  .....????"

"AYAH....!!!!! Kemarin malam aku masih bisa menggelarkan alas tidurmu. Lantas siapakah yang menggelarkan alas tidurmu tadi malam .....????"

"AYAH....!!!! Aku masih bisa meraba kedua tangan dan kakimu kemarin malam. Terus siapa yang meraba tangan dan kakimu tadi malam...???"

"AYAH....!!!! Kemarin malam aku masih bisa memberimu minum. Siapakah tadi malam yang memberimu minum....????

"AYAH...!!! Kemarin malam aku membalikkan tubuhmu dari kiri ke kanan. Siapakah yang membalikkan tubuhmu tadi malam yah....??"

"AYAH....!!! Aku masih sempat untuk menyelimuti tubuhmu kemarin malam. Siapa tadi malam yang menyelimutimu ayah....?"

"AYAH...!!! Kemarin malam aku masih bisa memandang wajahmu. Lantas siapa yang memandangi wajahmu tadi malam ?"

"AYAH....!!! Kemarin malam engkau masih sempat memanggil kami dan kami mendatangimu. Siapakah yang engkau panggil tadi malam ? Dan adakah yang mendatangimu ?"

"AYAH....!!! Kemarim malam kami masih bisa menyuapimu makanan saat engkau menginginkan. Apakah tadi malam engkau juga menginginkan makanan ? Dan siapa yang menyuapimu ? "

"AYAH.....!!!! Aku masih bisa menanak berbagai macam makanan untukmu kemarin malam. Siapakah yang menanak untukmu tadi malam ?"


   Ucapan gadis kecil itu mampu membuat Hasan Al-Basri menangis dan keluar dari tempat persembunyiannya. Lalu beliau mendekati gadis itu.

   Beliau kemudian berkata "Nak, janganlah engkau berkata demikian, tapi berkatalah, AYAH...! Kami telah menghadapkanmu kearah Qiblat. Apakah engkau masih tetap seperti itu, ataukah engakau telah berpindah arah. ?

AYAH ..! Kami telah mengkafanimu dengan kain kafan paling bagus. Apakah kain kafan itu masih tetap di tubuhmu, ataukah kain itu sudah terlepas. ?

AYAH..! Kami meletakkanmu kedalam kubur saat badanmu masih baik-baik saja. Apakah sekarang badanmu masih seperti sedia kala, ataukah badanmu sudah dimakan ulat. ?

AYAH...! Ulama' berkata bahwa setiap hamba dalam kubur akan ditanyai tentang iman, sebagian mereka ada yang bisa menjawab pertanyaan itu, dan ada pula yang tidak bisa menjawab. Lantas bagaimana engkau yah ? Apakah engkau bisa menjawabnya dengan baik, atau malah engkau tidak mampu menjawab. ?

AYAH...! Ulama' juga berkata bahwa kuburan akan di luaskan untuk sebagian hamba, dan juga akan di persempit untuk yang lainnya. Ayah apakah kuburmu melebar, ataukah menyempit. ?

AYAH...! Ulama' juga berkata bahwa mayat dalam kubur kain kafannya ada yang di ganti dengan kafan dari surga, dan ada juga yang di ganti dari neraka. Apakah kain kafanmu diganti dengan kafan dari surga, atau dari neraka. ?

AYAH..! Ulama' berkata, kuburan bisa menjadi kebun dari kabun-kebun surga, atau bisa menjadi jurang dari jurang-jurang neraka. Ayah, apakah kuburmu menjadi kebun surga ataukah malah menjadi jurang neraka. ?

AYAH...! Ulama' juga berkata bahwa kubur akan memeluk sebagian panghuninya seperti pelukan seorang ibu yang rindu akan anaknya, dan kubur juga akan menghimpit sebagian penghuninya sehingga tulang-tulang rusuk mereka menjadi bercampur satu sama lain. Ayah, apakah kubur memelukmu, ataukah menghimpitmu. ?

AYAH..! Ulama' juga berkata orang-orang di dalam kubur semuanya akan menyesal, ada yang menyesal karena kurang kebaikannya, ada juga yang menyesal karena telah melakukan dosa. Ayah, apakah engkau menyesal karena kebaikanmu sedikit ataukah menyesal karena dosa yang engkau perbuat. ?

AYAH...! Setiap kali aku memanggilmu engkau bisa menjawabnya, tetapi kenapa sekian lama aku memanggilmu tetap tidak pernah mendengar suaramu. ?

AYAH...! Engkau telah meninggalkan kami dan takkan berjumpa lagi sampai hari kiamat.

Ya ALLAH janganlah engkau halangi kami dari berjumpa dengan beliau di hari kiamat"  Hasan Al-Basri mengahiri nasehatnya.

   Setelah Syeh Hasan Al-Basri menasehatinya, gadis kecil itu lalu berkata "Syeh alangkah indahnya yang engkau ajarkan padaku untuk meratapi kepergian ayah, dan alangkah indahnya nasehatmu untuk menyadarkanku dari keterpurukan orang-orang yang lupa dari Allah.

SUMBER: Al-Mawaidz Al-Usfuriyah hal 13-14

Related Posts:

14 Responses to "Kisah ratapan gadis kecil yang ditinggal oleh ayahnya"

  1. Cerita sedih juga cerita yang memberi motivasi supaya bisa menghadapi kehidupan ini dengan penuh welas asih.

    Ayah adalah orang yang harus dihormati dan ketika ditinggal Ayah pasti rasa sedih dan ada rasa penyesalan karena saat ayah ada kita tak pernah mendengar nasihatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, orang kadang baru menyadari betapa berharganya seorang ayah setelah kehilangannya. Semoga ayah kita selalu di beri kesehatan, n kalau sudah mninggal semoga di ampuni dosa-dosa beliau. Serta di tempatkan bersama orang-orang sholeh

      Hapus
    2. Amin, semoga kita anak bisa juga berbakti kepada ayah.

      Btw belum ada posting terbarunya, mas?

      Hapus
  2. Cerita sedih juga cerita yang memberi motivasi supaya bisa menghadapi kehidupan ini dengan penuh welas asih.

    Ayah adalah orang yang harus dihormati dan ketika ditinggal Ayah pasti rasa sedih dan ada rasa penyesalan karena saat ayah ada kita tak pernah mendengar nasihatnya.

    BalasHapus
  3. Masyaallah, cerita motivasi islami yang sarat makna, mengingatkan pada kita bhw setiap yg hidup pasti akan mati, cukuplah kematian sebagai nasehat
    terima kasih

    BalasHapus
  4. Lumayan membuat merinding saat membacanya, terdapat banyak pesan yg bisa kita renungkan sekaligus sebagai pertanyaan utk diri sendiri, semoga kita semua termasuk golongan orang yg selamat dunia dan akhirat. Amin

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum..

    Ma'af mas baru bisa mampir di postingan blognya..

    aku sungguh terharu membaca postingan sampean.

    hanya kesadaran jiwa yg bisa membuka pertanyaan dalam diri sendiri, kita akan sadar kalau tahu betul bahwa hidup kita semata-mata hanya untuk mencari bekal di kehidupan kelak nanti..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam
      smoga kta smua senantiasa diberikan kesadaran.
      amin.
      dan mksih sdah berkunjung mas.

      Hapus
  6. Subhanallah... Ceritanya menyentuh sekali Mas. Jujur aku speechless

    BalasHapus
  7. Entah mau komentar apa. Semua yang ingin aku katakan sudah ada ...
    Good job mas, sedih, huft

    BalasHapus