Kisah karomah orang yang mati syahid



Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrohmanirrohim
   Pada suatu hari Raja Harun Ar-Rosyid bertanya pada Muhammad Al-Batthol (Sang pembarani) tentang hal paling ajaib yang pernah ia alami di negeri Rum.
   Muhammad Al-Batthol kemudian bercerita : "pada suatu hari saya berjalan-jalan di salah satu padang rumput di sana dengan memakai kain penutup kepala, tiba-tiba saya mendengar derap kaki kuda. Saat saya melihat kearahnya, ternyata yang datang adalah seorang berkuda yang memegang pedang dan busur panah.

   Ia lalu bertanya padaku "Apakah engkau melihat seseorang yang dipanggil Al-Batthol ?"
   "Akulah Al-Batthol itu" jawabku.
   Dia lalu turun dari kudanya dan melukku kemudian mencium kakiku. Dan saat kutanya mengapa ia melakukan hal itu, ia jawab bahwa ia ingin menjadi pelayanku.
   Saat kami sedang demikian, tiba-tiba datang empat orang berkuda. Melihat mereka, temanku itu berkata "Izinka saya untuk menemui mereka."
   Setelah saya izinkan, dia menemui mereka seorang diri, dan aku lihat mereka berempat menyerang temanku itu dan tak lama kemudian dia terbunuh. Dan mereka membawa mayatnya padaku dan menantangku bertarung.
   "Jika kalian ingin menghadapiku, tunggulah sebentar, aku akan mengambil pedang temanku itu dan memakai kudanya." Jawabku menyanggupi tantangan mereka.
   Mereka lalu berkata "Lakukanlah."
   Maka aku pakai senjata dan kuda temanku yang telah berhasil mereka bunuh. Kemudian aku berkata "Ini tidak adil, kalian berempat, sedangkan aku sendiri. Jika kalian berani majulah satu persatu."
   Kemudian majulah salah seorang dari mereka, dan saya berhasil membunuhnya wahai amirul mu'minin" Cerita Muhammad Al-Batthol pada raja Harun Ar-rosid.
   Muhammad Al-Batthol lalu melanjutkan ceritanya "Kemudian majulah orang kedua, namun berhasil saya kalahkan. Lalu orang ketiga maju, tapi ia juga berhasil saya bunuh.
    Kemudian tibalah giliran orang ke empat. Dia orangnya tinggi besar dan sangat hebat, kami bertarung dengan menggunakan tombak sampai tombak kami hancur. Lalu kami turun dari kuda dan mengambil pedang serta perisai kami masing-masing. Kami lalu bertarung dengan pedang sampai perisai kami juga hancur. Kemudian kami bertarung hanya menggunakan pedang tanpa perisai, hingga pedang kami sama-sama terjatuh.
   Akhirnya pertarungan kami dilanjutkan dengan tangan kosong, sampai ketika mata hari telah terbenam ia masih belum mampu mengalahkanku, dan akupun juga tidak mampu untuk mengalahkannya.

   Lalu aku berkata padanya "Hei kau, sungguh pertarungan kita hari ini telah membuatku tidak melalukan sholat. Sebaiknya kita hentikan dulu pertarungan ini dan kita lanjutkan besok. Malam ini kita bisa beristirahat dan aku bisa meng-Qodlo' solatku tadi siang.
Lalu orang itu berkata "Aku juga ingin demikian darimu"
Setelah itu aku beribadah dan men-qodlo' sholatku yang tadi siang. Dan orang itu juga sibuk dengan pekerjaanya sendiri.
   Setelah tiba waktu untuk tidur, orang itu berkata padaku "Aku tau orang arab biasanya selalu mencari-cari kesempatan, dan aku punya dua buah anting di kedua daun telingaku, aku akan memasangkan satunya di telingamu, dan satunya di telingaku, lalu kita tidur dengan kepala saling berdekatan, sehingga jika engkau bergerak aku akan terbangun, dan jika aku yang bergerak engkaupun akan terbangun."
"Baiklah, aku setuju dengan usulmu." jawabku menyetujui. Kemudian kami tidur seperti yang dia usulkan.
   Saat telah tiba waktu subuh, dan aku selesai mengerjakan solat subuh, kami kembali melanjutkan pertarungan yang kemarin. Akhirnya aku bisa menjatuhkannya dan aku duduk di atas dadanya. Saat aku hendak memenggal kepalanya, ia berkata "Untuk kali ini, ampunilahlah aku."
"Baiklah, kali ini engkau ku ampuni." Jawabku menyetujui.
   Lalu kami melanjutkan pertempuran, sampai pada suatu saat kakiku tergelincir dan dia berhasil menjatuhkanku dan duduk di atas dadaku serta hendak memenggal kepalaku, aku bekata "Aku telah mengampunimu, apakah engkau tidak ingin mengampuniku juga.?"
"Baiklah, aku juga akan mengampunimu ." Jawabnya.
   Kami kemudian bertarung untuk ke tiga kalinya pada hari itu. Dan aku sudah mulai tidak konsentrasi sehingga dia berhasil menjatuhkanku, duduk di atas dadaku, serta hendak memenggal kepalaku. Akau lalu berkata "Satu kemurahan hati dibalas dengan satu kemurahan hati juga, aku telah mengampunimu terlebih dulu, maka sekarang saatnya engkau mengampuniku, agar kita impas"
"Baiklah, aku juga akan mengampunimu kali ini."
   Lalu kami melanjutkan pertarungan yang ke empat kalinya. Dan ia berhasil mengalahkanku saat hendak membunuhku, ia berkata "Sekarang aku telah mengalahkanmu, dan aku akan membunuhmu sehingga negri Rum akan aman darimu."
Aku lalu menjawab "Tanpa seizin tuhanku, engkau takkan mampu untuk membunuhku."
Ia lalu berkata "Sekarang mintalah pada tuhanmu untuk menyelamatkanmu dariku serta mengangkat pisau ini dari lehermu"
   Kemudian tanpa di sangka, temanku yang kemarin telah terbunuh berdiri dan mengangkat pedang lalu menebas leher lelaki itu sambil membaca ayat
"ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله امواتا" الاية
Janganlah engkau kira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati..........
WALLAHU A'LAM
Sumber: An-nawadir hal: 46-48

Related Posts:

15 Responses to "Kisah karomah orang yang mati syahid"

  1. Subhannallah, sungguh luat biasa dan cerita ini dapat dipetik hikmahnya bahwa sesungguhnya Allah maha besar.

    BalasHapus
  2. Subhannallah, sungguh luat biasa dan cerita ini dapat dipetik hikmahnya bahwa sesungguhnya Allah maha besar.

    BalasHapus
  3. Org yg gugur di jalan Allah tdklah mati, mereka bhgia di sisi Allah

    Tanpa izin Allah tdk akan terjd

    BalasHapus
  4. orang yang mati dijalan allah memang subhanallah ya perilakunya dia mengorbankan nyawanya demi allah swt oleh karena itu atas kebesaran dari Allah yang Maha ESA ini mereka yang mati syahid mempunyai banyak kenikmatan bahkan dijamin masuk surga
    thanks ceritanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang bnyak sekali keistimiwaan orang yang mati syahid.

      Hapus
  5. Selalu ada hikmah dalam setiap kisah, tinggal kita sekarang yang masih hidup ini mau mengambil contoh atau tidak..
    Cerita Al Batthol mengajarkan tentang sikap saling maaf-memaafkan, walaupun dengan musuh.
    Dan ketika musuh itu menantang Allah secara tidak sengaja terucap, maka Allah memberikan bukti lewat bangkitnya sebuah jasad yg sudah tak bernyawa akan tetapi bisa mengangkat sebuah pedang.

    BalasHapus
  6. Ternyata org mati syahid itu tidak mati ya sob, saya juga pernah baca status ulama yg dishare teman di fb, katanya wali yg meninggal itu msh ada tapi di lain tempat, wallahu a'lam

    BalasHapus
  7. Hebat banget kisahnya, lawannya juga memiliki hati dan keberanian seorang ksatria. Maka pertarungan itu menjadi sangat adil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah yang saya sagumi dari mereka, sama" berjiwa kesatria
      mksh sdah brkunjung.

      Hapus